Fastest way to know about me

Sejenak

Kapal sekelas Titanic, hancur karena lengah pada gunung es. Bukan, bukan gunungnya yang menghancurkan, tapi apa yang ada dibawah permukaan laut yang melakukannya. Dan yang orang orang pedulikan hanya kapal sekelas Titanic ternyata bisa hancur.

Dan setelah beberapa kisah setahun yang lalu, entah jenuh entah apa, aku memilih berhenti memandang gunung es. Aku menutup diri untuk mengerti siapa aku ini, untuk apa dan bagaimana aku akan menjadi diriku?

Beberapa hal aku sudah paham, siapa aku yang sebenarnya. Seseorang yang sama sekali tidak baik hatinya, namun peduli dengan sosial yang bukan lingkungannya. Atau, aku masih aku yang tidak mengerti aku.

Tidak ada start kedua untukku, aku harus memulai semua dari awal dengan keadaan yang sudah benar benar tidak awal. Bagaimana mungkin?

Aku ingin benar benar mempersiapkan semuanya, mana yang berjanka dekat, mana yang berjanka cukup jauh, agar tidak ada lagi yang merugi karenaku. Entah merugi dalam wujud apapun.

Untuk kalian semua, biar aku diam dibalik kaca satu arah. Memandang dan menimbang apa yang harus aku lakukan dan tidak lakukan. Mungkin tidak sebentar, tapi aku berharap akan berguna bagi masa depan.

Akhir kata, terimakasih.

Tinggalkan komentar